Quantcast
Channel: LPPI Makassar
Viewing all 311 articles
Browse latest View live

Wanita Berjilbab Bekerja di Pabrik Kondom Iran

$
0
0
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.

Lihat videonya disini:



TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran

Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.


“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.

Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).

Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”

Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf
TAKESTAN, Iran
Pabrik kondom satu-satunya milik negara (Iran Syiah) telah memproduksi lebih dari 70 juta alat kontrasepsi (kondom Syiah Iran) dalam setahun.

“Iran memiliki risiko ditelan oleh rakyatnya sendiri (karena membludaknya populasi),”' kata Kamran Hashemi, Direktur Pabrik Kondom Kayhanbod (yang berlokasi) sekitar 120 km sebelah barat laut dari Teheran.
Sejak tahun 1993, jam kerja di pabrik kondom (Syiah Iran) telah menghasilkan kondom-kondom yang berkategori biasa untuk klinik-klinik negara (Syiah Iran) dan pusat konseling. Jenis-jenis yang lebih eksotis –yaitu (kondom Syiah Iran) yang bertekstur atau yang memiliki rasa seperti mint dan pisang- telah tersedia untuk pasar ritel dengan harga sekitar 50 sen untuk setiap satu pak-nya yang berisi 12 (kondom Syiah Iran).
Hashemi mengakui bahwa pabrik “melakukan sebuah trik kecil” -yaitu kemasan (kondom Syiah Iran) dikemas dalam bahasa Prancis atau Inggris untuk memberikan kesan kepada mereka (Syiah Rafidhah Iran) bahwa (kondom Syiah Iran merupakan kondom yang) diimpor. “Orang-orang Iran (Syiah Rafidhah) masih lebih mempercayai produk impor,” katanya. “Jika pasangan-pasangan (Syiah Rafidhah Iran) menggunakan kondom dengan lebih, maka hal itu adalah ide yang baik.”
Di klinik lainnya di seberang Teheran, sekitar 20 pasangan berkumpul untuk seminar pra-nikah yang wajib (dihadiri) untuk membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan seks dan metode kontrasepsi, pembicaraannya mengenai hubungan intim.
- See more at: http://www.tanyasyiah.com/2014/04/pabrik-kondom-di-iran-syiah.html#sthash.30XUm1ot.dpuf

Fatwa Syiah: Secara Temporer, Laki-laki Bisa Menggunakan Pakaian Wanita

$
0
0
http://img1.wikia.nocookie.net/__cb20130419002117/tolololpedia/images/3/3b/Banci-bau.jpgFatwa Konyol dari seorang "alim" Syiah
Menit 00:33

Pakaian yang umum (biasa yang dipakai) antara pria dan wanita diperbolehkan untuk dipakai (oleh keduanya secara bertukaran) sedangkan pakaian khusus yang berkaitan dengan salah satu dari kedua gender tersebut, jika dipakai sementara, maka tidak mengapa.

[https://www.youtube.com/watch?v=csm-vE0TZNQ]



Sumber: http://www.tanyasyiah.com/2014/03/fatwa-syiah-banci-berpakaian-wanita.html#sthash.3c6nbszI.dpuf

Padahal ajaran Islam melarang perbuatan itu bahakan Rasulullah saw sendiri sampai melaknatnya
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

(ia/lppimakassar.com)

Iblis, Nama Sebuah Marga Syiah

$
0
0
 
KTP dalam gambar ini berisi informasi tentang seorang Syiah yang bernama, Az-Zaman bin Muhammad bin Jasim Iblis. 

Dalam gambar tersebut dapat diketahui bahwa orang tersebut tinggal di Kota Qatif, sebuah kota di Kerajaan Arab Saudi yang bisa dibilang sebagai "markas" penganut Syiah karena banyaknya penganut Syiah di kota tersebut.

Keterangan "Iblis" di akhir namanya bukan menunjukkan bahwa dia Iblis atau keturunan Iblis. Tapi ia merupakan nama sebuah marga Syiah di kota Qatif.


(ia/lppimakassar.com)


Ulama Muhammadiyah: Jika Ahmadiyah Memiliki 1 Nabi Palsu, Maka Syiah Punya 12 Nabi

$
0
0
Buya Risman
Pada acara seminar Koepas “Syiah, Antara Gerakan Politik dan Agama” selain Ustadz Abu Qotadah, hadir pula Buya Risman Muchtar, Ketua Harian PW Muhammadiyah DKI Jakarta. Buya Risman yang bertindak sebagai narasumber menyatakan bahwa Syiah muncul pertama kali dalam bentuk gerakan politik (dendam politik), yang kemudian akidah dan doktrinnya disesuaikan dengan tujuan politik Syiah. Beliau mengatakan: “Akidah Syiah disesuaikan dengan kepentingan politik, seperti mengkafirkan para sahabat dan istri-istri Nabi. Ini adalah dendam politik yang kemudian menjadi akidah dan doktrin pokok Syiah.”  

Menurut Buya Risman, Syiah telah menyimpang dan menistakan agama Islam dan sepanjang sejarah, Syiah selalu memusuhi Ahlus Sunnah. “Saya tidak setuju polarisasi Syiah-Sunni, karena Syiah bukan bagian dari Islam dan selalu memusuhi Ahlus Sunnah, mereka selalu menistakan dan berusaha merusak tatanan ajaran Islam,” ujarnya. 

Meski Syiah telah nyata kesesatannya, tokoh Muhammadiyah kelahiran Padang ini sangat menyayangkan banyak para tokoh Islam yang tidak tegas. “Masih banyak tokoh Islam yang belum berani dengan tegas menyatakan Syiah sesat, termasuk sebagian anggota MUI,” terangnya.

 Adanya beberapa Ulama yang menilai perbedaan Sunni-Syiah hanya masalah furu’iyah, tokoh Muhammadiyah Jakarta ini memberikan catatan khusus padanya. “Ada ulama yang memandang perbedaan Sunni-Syiah adalah dalam masalah ijtihadiyah, ini adalah keliru, perbedaan Sunni-Syi’ah adalah dalam perkara ushul (pokok agama),” tegasnya. 

Buya Risman menilai Syiah jauh lebih sesat dari Ahmadiyah. “Ahmadiyah itu meyakini dan memiliki 1 nabi (palsu) , maka Syiah meyakini adanya 12 nabi setelah nabi Muhammad (yaitu imam-imam mereka yang berjumlah 12 dan dianggap makshum karena memiliki otoritas untuk menentukan syariat-syariat ajaran mereka). Oleh karena itu,Syiah jauh lebih sesat dan jahat dari Ahmadiyah,” tandasnya.

Beliau mengakhiri penyampaiannya dalam seminar kali ini dengan kembali menegaskan bahwa Syiah adalah sebuah gerakan politik yang akidahnya disesuaikan dengan kepentingan politik mereka.


Kemiripan Ritual Aliran Sesat Syiah dengan Budha

Diduga Praktekkan Nikah Mut'ah, LPAS dan Polisi Bubarkan Pengajian Syiah di Makassar

$
0
0
Aksi "perburuan" aliran sesat yang dilakukan oleh LPAS (Lembaga Pemburu Aliran Sesat) terus berlanjut. 

Kali ini -menurut laporan islampos.com- mereka bersama Polsek Kec. Manggala Kota Makassar membubarkan Pengajian aliran sesat Syiah pimpinan  Ir. Mutaqin Azikin di Jl. Manggala Raya No. 93/111 Blok V, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makasar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/6/2014).

Berawal dari laporan warga kelurahan Manggala yang mencurigai adanya aktifitas aliran sesat di rumah seorang warganya bernama Mutaqin Azikin, ratusan warga bersama LPAS dan aparat kepolisian dari Polsek Manggala akhirnya mendatangi rumah Mutaqin dan menghentikan acara kajian yang digelar rutin setiap malam Jum’at tersebut.

Acara pengajian yang dihadiri oleh 14 orang jemaat, terdiri dari 6 laki-laki dan 8 perempuan itu dihentikan dan seluruh jemaatnya dibawa aparat ke kantor Polsek Manggala untuk dimintai keterangan lebih lanjut.


Warga setempat mencurigai adanya praktek atau akad nikah mut'ah di rumah tersebut. Pasalnya setiap pengajian mereka berlangsung pada jam tertentu lampu rumah dipadamkan. Kadang lampu terasnya juga dipadamkan. Selain itu beberapa mobil mewah sering terparkir disana.

Namun hal ini dibantah oleh Ketua IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) Pusat. “Tadi juga ada ketua IJABI Pusat Syamsudin Baharuddin di polsek. Dia mengelak terus ketika ditanya masalah mut’ah,” ucap Nur Asrar salah satu anggota LPAS ketika dihubungi Jurnalislam.com

“Banyak foto-foto, kaligrafi dan puluhan buku Syi’ah yang kami temukan di rumahnya. Tapi sudah disita polisi semua pak,” lanjut Asrar.

Sebelum ini, beberapa aksi LPAS di antaranya; mengawal LPPI Makassar mendatangi pesantren Syiah di Kab. Pare-pare, mengajak dialog salah seorang tokoh Syiah di Kab. Gowa dan juga berhasil menemukan Kaligrafi berbau Syiah di Mushalla Mall GTC Tanjung Bunga Makassar. (ia/lppimakassar.com)

IMM: Pemilu Bukan Ajang Pecah Belah Bangsa!

$
0
0
DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tegaskan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa pemilu bukanlah ajang memecah belah bangsa. Jauh sebelum pelaksanaan pilpres IMM memantau dinamika pilpres yang jauh dari cita-cita demokrasi, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
"Pemilu sebagai suatu mekanisme demokrasi sesungguhnya di desain untuk mentransformasikan sifat konflik yang terjadi di masyarakat. Ironis, idealitas yang dibangun dalam sebuah proses demokrasi sering jauh dari apa yang diharapkan" Tandas ketua umum DPP IMM, Benny Pramula, pasca rapat kerja DPP IMM di Wisma Putri Duyung, Ancol (02/07/14). Beni juga mengatakan bahwa pemilu dirancang sebagai demokrasi elektoral justru menjadi ajang baru timbulnya konflik adu domba.
"Kekerasan dan benturan-benturan fisik antar pendukung peserta pemilu selalu menjadi pemandangan jamak kita temui di jelang pilpres ini. Padahal mekanisme demokrasi elektoral dengan saluran pemilu semula diharapkan berlangsung bermartabat, sekarang justru melegitimasi munculnya kekerasan pemilu yang tidak sehat. Teramat sulit menerima perbedaan, toleransi menjadi kosa kata mahal akibat gesekan kepentingan saling dominasi kekuasaan dalam pemilu" Imbuhnya.
Bersama Beni, Ketua Lembaga Hukum dan Ham, Fitrah Yunus, menilai bahwa tim dan simpatisan harusnya memahami asas berdemokrasi. "Berdemokrasi seharusnya menegaki keluhuran. Nilai-Nilai kemanusiaan harus mampu terus mengejawantah dalam setiap proses demokrasi". Ujarnya. Bagi Fitrah ketika nilai sudah luntur maka hilanglah marwah berdemokrasi dan marwah bangsa. "Politik itu dibangun atas moralitas agar saling jaga satu sama lain. Bukan saling hujat, bunuh karakter, apalagi adu fisik. Sangat jauh dari jati diri demokrasi". Tegasnya. Sejak pelantikan hingga rapat kerja IMM tetap menegaskan netral dalam pilpres, namun selalu mengawal proses demokrasi. Jika tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan maka IMM wajib menegur dan mengingatkan.

Laporan Oleh Muh. Fitrah Yunus

Kepentingan Syiah di Balik Serbuan Israel ke Jalur Gaza Hari ini!

$
0
0
Menolak Lupa Palestina

Jalur Gaza kembali membara. Tahukah Anda mengapa Zionis Israel kembali menbantai Muslimin Palestine di Ramadhan ini? Yahudi Israel ingin mengesankan bahwa saudara kandungnya-lah yang paling peduli akan penderitaan muslimin di Gaza.
Lantas siapa saudara kandung Yahudi? Yaa tepat, SYIAH jawabnya.
Sudah menjadi jadwal rutin tahunan Syiah (khususnya di Indonesia), untuk melakukan solidaritas besar2an untuk Muslimin Palestine di setiap jumat terakhir di Bulan Ramadhan. Perlu kita ketahui, tujuan utama Syiah bukanlah ikhlas membantu Muslimin Gaza, melainkan hanya untuk menggaet muslimin Indonesia agar salut akan kepedulian Syiah kepada Muslimin Gaza dan menganggap Syiah tidaklah sesat.
Voice of Palestine adalah organisasi milik Syiah di Indonesia yang paling vokal menyuarakan solidaritas untuk palestine. Setiap Jumat terakhir pada Bulan Ramadhan mereka selalu berorasi besar2an dengan tema solidaritas untuk Muslimin Gaza. Mujtahid Hashem adalah Direktur organisasi tersebut.
Mirisnya, alumni SMA Al Islam Surakarta ini besar dan berkembang dengan ajaran Syiah bersama Syiah Solo yang lantas terbang ke Qum-Iran untuk menyempurnakan pemahaman Syiahnya.
Siapa Syiah Solo? Tentu kita semua mengetahuinya.
Bisa Anda buktikan sendiri dari fakta-fakta yang ada sebagai berikut:
1. Orasi Mujatahid Hashem untuk Palestine pada tahun 2010 dengan menyanjung2 Khomeini di tengah orasi (sangat aneh). http://m.youtube.com/watch?v=Ls8hJ6ItAW8
2. Pamflet kegiatan VOP bersolidaritas untuk Palestine pada setiap Jumat terakhir di Bulan Ramadhan. (Perhatikan gambar)
3. VOP bersama Jose Rizal Mer-C masuk ke Gaza bersama Garda Revolusi Iran pada tahun 2010. http://m.voa-islam.com//news/suaraislam/2010/06/08/6919/merc-tembus-gaza-bersama-garda-revolusi-%20iran/
4. Syiah Indonesia lagi2 bersama Mujtahid Hashem dengan VOP nya seakan2 peduli dengan Muslimin Gaza melalui website resmi Syiah Indonesia.
5. Status FB terakhir Direktur VOP mengajak umat Islam bergabung bersama Syiah dalam bersolidaritas untuk Muslimin Gaza (lihat gambar)
#PerselingkuhanYahudiDanSyiah
SEBARKAN!!! ORANG-ORANG TERDEKATMU HARUS TAHU SANDIWARA SYIAH INDONESIA!!!


PBB Paling Bertanggungjawab atas Invasi Israel ke Palestina

$
0
0
https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t34.0-12/10510395_10202422229624832_745892002_n.jpg?oh=5c7a99274765b8e4e47039112c4dd7ab&oe=53C2BBBDDewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengecam dan mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina. IMM menilai bahwa Israel tidak memiliki hati dan tidak berprikemanusiaan. Hal ini disampaikan DPP IMM saat melakukan aksi solidaritas untuk kebebasan Palestina di Bundaran Hotel Indonesia (11/07/14).
Ketua umum DPP IMM, Beni Pramula, geram atas serangan Israel "Jelas-jelas serangan itu, dengan alasan apa pun, adalah tindakan biadab yang jauh dari moralitas bangsa beradab. Serangan itu juga telah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, menginjak-injak rasa keadilan, kedaulatan bangsa Palestina serta bangsa-bangsa lain dan masyarakat dunia yang cinta perdamaian". Tegasnya.
Ketua Lembaga Hukum dan HAM DPP IMM, Fitrah Yunus, menyoroti betapa lemahnya posisi PBB di hadapan Israel. "Korban terus berjatuhan, hingga sekarang ada 76 warga tewas dan ratusan luka-luka. Pada saat yang sama PBB sebagai lembaga yang memiliki tugas menjaga perdamaian dunia, tumpul!, sedikitpun tidak dapat menindak tegas Israel, PBB paling bertanggungjawab atas insiden ini!" Ujarnya.
Fitrah juga menilai pemerintah Indonesia sangat lamban merespon kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel "Serangan ini sudah yang kesekian kalinya dilakukan Israel, tapi pemerintah dan PBB tidak dapat bertindak tegas memberikan sanksi keras" Tandasnya di sela-sela aksi.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan oleh DPP IMM:
1. Mendesak Pemerintah Indonesia agar menuntut PBB untuk memberikan kemerdekaan penuh kepada Palestina. 2. Mendesak kepada PBB agar sesegera mungkin menekan Israel untuk menghentikan Invasi Militer terhadap Palestina. 3. Jika PBB tidak segera mengambil sikap, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan memboikot pertemuan United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) yang akan dilaksanakan di Bali 28-30 Agustus 2014.
Aksi solidaritas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah juga dilakukan dengan membagikan bunga dan ta'jil kepada para pengguna jalan di sekitar Bundaran HI dan diakhiri dengan doa untuk semua korban di Palestina dan buka puasa bersama kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Klarifikasi atas Artikel “Kepentingan Syiah di Balik Serbuan Israel ke Gaza Hari ini”

$
0
0
 
Artikel tentang “Kepentingan Syiah di Balik Serbuan Israel ke Gaza Hari ini” yang kami posting beberapa hari lalu. Alhamdulillah tersebar luas dengan begitu cepat dan massif terutama di media sosial. Semoga masyarakat semakin tercerahkan dengan hakikat sesungguhnya di balik sandiwara dan kepura-puraan yang dimainkan Syiah.
Meskipun sempat dibantah oleh situs gadungan yang mengambil nama lembaga kami sebagai situsnya, lppimakassar.NET, namun ternyata dalam “bantahannya” tersebut bukannya membantah, tapi hanya mengomentari (bahkan menyetujui) poin per poin lalu dengan pedenya mengatakan telah membantah dan mengatakan artikel itu hanya fitnah. Padahal merekalah sumber fitnah yang tak pernah malu menyebar kebohongan dan kesesatan.
Salah satu yang mereka katakan dalam poin yang tidak mereka setujui dari artikel tersebut adalah siapapun yang menolong warga Gaza dari ketertindasan dan keterpurukan baik itu Muslim Sunni maupun Muslim Syiah maka tidak perlu dipermasalahkan. Justru semakin baik karena semakin banyak yang membantu mereka dari kezaliman yang mereka terima dari bangsa Yahudi.
Kami katakan, kalian kan punya Hizbullah (Baca: Hizbullata), Militan Syiah yang begitu kalian banggakan kehetabannya. Kenapa tidak kalian kirim tentara itu ke Palestina dan menolong saudara kita disana. Yang terjadi sebaliknya. Kalian kirim tentara kebanggan kalian itu ke Suriah justru untuk membunuh kaum Muslimin (yang katanya saudara mereka). Membantu pemerintah zalim Suriah membantai rakyatnya yang tak berdosa. Jika benar ingin membantu kaum Muslimin, Jujurlah. Jangan hanya mau pencitraan di hadapan kaum Muslimin, “Ini loh kami, yang paling peduli dengan Palestina!”
Padahal Palestina pun tak mengakui kalian. Silakan klik artikel ini, Warga Gaza Menolak Syiah dan Palestina Punya Organisasi Pembela Ahlul Bait dan Sahabat
Klarifikasi
Nah, sebenarnya bukan konten artikel yang ingin kami klarifikasi. Karena isi dari artikel tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Silakan buktikan sendiri dengan menuju pada link-link yang disebutkan.
Yang ingin kami klarifikasi dari artikel di atas adalah penyebutan nama Ust. Syarif Baraja dalam artikel tersebut. Setelah kami telusuri lebih jauh ternyata beliau bukan penulisnya. Beliau hanyalah penerus dari artikel yang tersebar luas di media sosial seperti twitter, facebook, BBM dan Whats App.
Berikutnya juga, setelah ditelusuri lebih dalam, tidak ada kaitan antara Ust. Syarif Baraja dengan situs yang begitu ilmiah dalam membantah Syiah, www.hakekat.com
Kami minta maaf atas keteledoran dan kesalahan ini. Kami ucapkan banyak terima kasih jika ada pembaca yang dapat menegur ketika terdapat kesalahan-kesalahan berikutnya.
Tidak penting siapa penulis dari artikel tersebut karena kontennya valid. Justru harus lebih disebar lagi agar semakin banyak masyarakat yang tahu bahwa Syiah selalu memanfaatkan momen-momen seperti ini untuk pencitraan dan cari perhatian.

Beginilah Syiah Mengajari Anaknya Membenci Keluarga Nabi

$
0
0
Kebencian atau kemarahan seseorang agar diketahui oleh orang lain dapat ditunjukkan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan membakar simbol objek yang dibenci di hadapan publik. Seperti jika ada yang demo membakar bendera Negara Israel, berarti dia sedang membenci atau marah dengan negara Yahudi tersebut.

Begitu juga dalam ajaran aliran sesat Syiah. Yang kita kenal memang membangun kepercayaannya dengan membenci sosok tertentu dari kalangan terbaik umat ini. Di antaranya adalah keluarga Nabi sendiri, Ahlul Bait.


Gambar di atas menerangkan bagaimana anak-anak Syiah diajarkan oleh orang tua mereka untuk membenci beberapa tokoh dari kalangan keluarga Nabi dengan cara membakar nama-nama mereka;

Aisyah radhiyallahu 'anha, istri tercinta Rasulullah saw

Hafshah radhiyallahu 'anha juga merupakan istri Rasulullah saw

Abu Bakar radhiyallahu 'anha, mertua Nabi dan sahabat beliau di dalam goa Tsur ketika itu Nabi katakan padanya, "La Tahzan, Innallaha Ma'ana"Jangan sedih, sesungguhnya Allah bersama dengan kita.

Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anha, juga mertua Nabi saw.

Utsman bin Affan radhiyallahu 'anha adalah menantu Rasulullah saw. Dua anaknya beliau nikahkan kepada beliau, Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Tanyakan kepada Syiah, kenapa mereka sampai hati membenci keluarga Nabi yang mulia? (ia/lppimakassar.com)

Ulama Syiah Iran Ceramah Tarwih di Masjid Raya Makassar

$
0
0
http://wisatasulawesi.files.wordpress.com/2010/11/mesjid-raya-makassar.jpgUntuk menarik simpati Muslimin Makassar, IJABI kembali mendatangkan seorang ulama aliran sesat Syiah dari Iran ke kota ini, kemarin, selasa, 22/7.
Jika ramadhan tahun lalu ulama mereka menggelar seminar al-Qur’an di Gedung Graha Pena, kantor Harian Fajar di Jl. Urip Sumoharjo, maka tahun ini ulamanya dibawa bertandang ke redaksi Tribun Timur dan juga Masjid Raya Makassar.
Di Masjid Raya, Hujjatulislam Dr. Abul Hasan Ahmadi Shahrokhti disambut oleh ketua MUI Makassar, Dr. Mustamin Arsyad, Lc., MA.
Dalam sambutannya di hadapan jamaah masjid Raya, Ketua MUI ini mengatakan, “Beliau ini adalah tamu saya. Tamu Majelis Ulama Indonesia Makassar. Beliau ini orang yang memiliki kapabilitas. Diakui oleh para ulama di Iran.”
Ulama Iran Diskusi Bersama Ijabi di Tribun TimurSebelum memulai ceramah tarwih, Ahmadi Sharoukhti memulai dengan membacakan surat ali Imran ayat 26-34 di hadapan ribuan jamaah dengan sangat tartil dan nada yang sangat merdu. Selain karena dia seorang Hafizh dia juga doktor dalam bidang al-Qur’an.
(Mungkin ada yang bertanya, Syiah kan meyakini bahwa al-Qur’an tidak asli lagi. Lalu kenapa mereka hafal al-Qur’an yang “tidak mereka yakini?” hal kontradiksi macam ini mudah difahami jika membaca ajaran Syiah dari kitab-kitab yang ditulis langsung oleh para ulama mereka yang muktabar. Lebin lanjut silakan baca pada link ini: http://www.lppimakassar.com/2012/11/inilah-scan-al-quran-iran-syiah-yang.html)
Tema yang dibawakan dalam ceramah tarwihnya berkaitan dengan al-Qur’an dan Palestina. Terkait Palestina, dia menyayangkan sikap Negara-negara arab yang tidak mau bersatu.
“Seandainya negara-negara arab mengembargo minyaknya kepada Israel, namun disayangkan tidak hanya (tidak mau) mengembargo, bahkan memusuhi gerakan-gerakan perlawanan kepada Israel. Siapa yang mempersenjatai Hizbullah Lebanon.  Siapa yang melemahkan Negara Suriah yang merupakan Negara yang terdepan melawan Israel. Siapa yang melemahkan mereka. Sebagian Negara-negara arab mempersenjatai kelompok-kelompok extrem, memberikan dana besar-besaran kepada mereka untuk melemahkan bangsa yang terdepan melawan Israel.” Ujarnya dengan semangat.
Menurut dia (sekali lagi ini menurut dia), memperbesar perbedaan Sunni-Syiah itu merupakan konspirasi barat.

“Islam yang mengajarkan untuk membunuh saudara muslimnya, itu bukan Islam. Ini sebenarnya konspirasi barat untuk memusuhi Islam yang ingin menghadap-hadapkan, mengkonfrontasikan sesama muslim. Memperbesar perbedaan antara sunni dan syiah, untuk mereka ambil manfaat dari pertempuran dan pertikaian tersebut.” Lanjut ulama muda negara Syiah iran ini.
“Hari jumat yang akan kita hadapi ini, sebagai hari jumat terakhir bulan ramadhan. Imam Khomeini mendeklarasikannya sebagai hari Quds sedunia. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada setiap jamaah yang memberikan kehormatan ini, terkhusus kepada Dr. Mustamin Arsyad, Lc,. MA., untuk dapat menyampaikan pesan-pesan al-Qur’an kepada saudara-saudara saya di Makassar di Masjid Raya kota ini. HIduplah Islam. Hiduplah islam. Hiduplah Negara-negara Islam. Hiduplah bangsa yang tertindas Palestina. Hiduplah Negara Islam Iran.” Ahmad Shahrokhti menutup ceramahnya.
(Ibnu Ahmad/lppimakassar.com)

Buku "Agar Kita Tidak Menuduh Syiah"

$
0
0
Di tengah gencarnya sebagaian tokoh-tokoh Islam dalam menyatukan Sunni dan Syi'ah, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam menerbitkan buku yang menjelaskan tentang penyimpangan Syi'ah dari sumber dan data yang kuat dan jawaban bagi Siapa saja yang ingin menyatukan Sunni dan Syi'ah. Hakikat ajaran ini mengandung upaya penghancuran terhadap para sahabat Nabi saw dan penistaan terhadap rumah tangga Rasulullah saw.
Buku ini dibagi dalam 4 bab :
Bab pertama menjelaskan tentang aqidah dan ajaran Syiah, berisi pandangan sébagian ulama Syi'ah kontemporer, perkataan kaum Syiah dalam sebagian buku yang terbit di Indonesia, dan beberapa kasus di Indonésia yang berkaitan dengan Syiah
Bab kedua menjelaskan tentang pandangan dan sikap sebagian ulama Indonésia terhadap Syi'ah, diantaranya pandangan K.H. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU), K.H Abdul Hamid Baidhawi, Drs. K. H Moh. Dawam Anwar (Mantan khatib syuriah PBNU), dan mendiang K.H. Abdul Latief Muchtar, M.A. (Mantan ketua umum persis).
Bab ketiga menjelaskan tentang vfatwa dan rekomendasi MUI Pusat dan Daerah serta ormas Islam Indonesia tentang Syi'ah.

Bab keempat menjelaskan tentang mungkinkah Sunni dan Syi'ah bersatu ?
Untuk lebih lengkapnya, silahkan dibaca dan teliti secara seksama berbagai data dan fakta tentang Syi'ah yang disajikan dalam buku ini semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan petunjuk jalan yang benar kepada kita dan meneguhkan kita semua di atas agamanya hingga akhir hayat. Amin.
Cp: LPPI Jakarta, 021-31908749 atau 085773072302 

Pesantren Syiah di Khourtum, Sudan

$
0
0
Ma'had al-Imam Ja'far Ash-Shadiq Lil 'Ulum al-Qur'aniyah wa al-Diniyyah adalah nama pesantren tersebut.

Terletak di distrik Imarat, sebelah timur kota Khourtum, Sudan.

Pondok ini merupakan salah satu pusat pengkaderan Syiah. Mereka tidak menerima selain untuk menghafal al-Quran. Tidak mengajarkan ilmu-ilmu syar'i yang lain dengan satu tujuan yaitu untuk menarik simpati orang-orang agar memberikan pemuliaan dan penghormatan kepada para penghafal al-Quran. Khususnya yang berasal dari desa-desa.

Setelah para penduduk desa menaruh perhatian pada mereka, diutuslah santri yang telah selesai hafalannya ke desa asalnya baik untuk membangun masjid lalu menjadi imam disana atau langsung menjadi imam di masjid desa yang telah ada. Kemudian proyek untuk mengambil hati masyarakat pun dilanjutkan.


Sumber: FP

مــعــاً ضـد الـمـد الشـيعـي في الســودان‎

Salib di Kota Najis Karbala

$
0
0
Ket. Gambar: Pendeta Kristen dengan bangga membawa salib di depan perayaan keagamaan Syiah di kota musyrik mereka, Karbala.

Shalat 'ied Ala Syiah

$
0
0
http://shintasalmansyamil.files.wordpress.com/2013/07/syiahhhh.jpg 
Shalat ied ala syiah memiliki beberapa perbedaan dengan yang jamak dilaksanakan oleh kaum Muslimin. Itu karena teladan mereka dalam melaksanakannya mencukupkan diri dengan ucapan imam mereka. Sedangkan kaum Muslimin secara sadar melaksanakannya sesuai dengan perbuatan dan perkataan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, imam kita semua.
Di antara perbedaannya, sholat ied ala syiah hanya dilakukan sendiri-sendiri jika tidak ada imam maksum, boleh berjamaah jika ada imam yang telah ditunjuk oleh wali faqih. Panggilan shalat diserukan dengan ucapan ash-shalaah sebanyak tiga kali. Takbir disetiap rakaat masing-masing sebanyak lima kali. Dan menambah qunut disetiap jeda takbir.
Berikut ini kami kutip tata cara shalat ied ala Syiah dari situs misykat.net (27 Juli 2014),
Dalam bukuFiqih Imam Jafar Shadiq karya Muhammad Jawad Mughniyah (terbitan Lentera, 2004, halaman 250-252) disebutkan Imam Jafar Shadiq as berkata: “Shalat dua hari raya adalah wajib, begitu juga shalat kusuf.” Beliau as juga berkata: “Tidak ada shalat pada dua hari raya kecuali bersama imam. Jika kamu shalat sendiri tidak apa-apa.”
Imam Jafar Shadiq menerangkan bahwa dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha tidak ada azan dan iqamah, hanya panggilan berupa: Ash-sholaah (sebanyak tiga kali). Shalat dilakukan sebelum khutbah Idul Fitri.
Imam Abu Jafar Shadiq (Imam Muhammad Al-Baqir as) berkata: “Dalam shalat dua hari raya, seseorang mengucapkan takbir sekali untuk membuka shalat. Kemudian membaca ummul kitab (fathihah) dan surah. Lalu takbir lima kali sambil membaca doa qunut di antara takbir tersebut. Setelah itu takbir sekali untuk rukuk. Pada rakaat kedua membaca ummul kitab dan surah. Rakaat pertama membaca surah Al-A’la dan rakaat kedua membaca surah Asy-Syams.  (Selesai membaca surah Asy-Syams) bertakbir empat kali dengan membaca qunut di antara setiap takbirnya. Lalu takbir sekali untuk rukuk.”
Rangkaian shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah: Takbir, baca fathihah kemudian membaca surah al-A’la, takbir lima kali dengan membaca doa qunut di antara takbir, takbir lagi kemudian rukuk, I’tidal, sujud, iftirasy (duduk di antara dua sujud), sujud, dan kembali berdiri untuk rakaat kedua. Selesai baca fathihah kemudian membaca surah Asy-Syams. Takbir empat kali dengan membaca doa qunut di antara takbir, takbir lagi kemudian rukuk, I’tidal, sujud, iftirasy (duduk di antara dua sujud), sujud, dan tasyahud hingga salam.
Para fuqaha dari Syiah Imamiyah atau mazhab Ahlulbait sepakat bahwa wajibnya shalat idul fitri dan idul adha ketika Imam Maksum hadir. Namun, di antara fuqaha juga ada yang menyatakan mustahab dilakukan masa gaibnya Imam Mahdi as.
Sebagaimana disampaikan oleh Ayatulllah Sayid Ali Khamenei (Istiftaat Imam Ali Khamenei, al-shia.org yang diterjemahkan dan dimuat dalam situs Hauzah Maya) bahwa:
 “Pada saat ini, para wakil (mumatstsil) wali faqih yang diberi izin untuk menyelenggarakan shalat id. Demikian pula para imam jumat yang ditunjuk olehnya boleh mendirikan shalat id berjamaah. Ada pun selain mereka, sesuai ahwath, hendaknya melaksanakan shalat id secara furada (perorangan), dan boleh melakukannya secara berjamaah dengan niat raja’, tidak dengan niat wurud (dengan hanya berharap dan tanpa memastikan bahwa hal itu benar-benar diajarkan dalam syari’at, pent.). Namun bila maslahat menuntut hanya satu shalat id diselenggarakan di satu kota, maka sepatutnya selain imam Jumat yang ditunjuk oleh wali faqih tidak mendirikannya.”
Demikian tata cara shalat Idul Fitri dan Idul Adha menurut mazhab Ahlulbait (Syiah Imamiyah/Dua Belas Imam). Selamat Idul Fitri. 

http://lh6.ggpht.com/-gJu6jHg4MgA/TxfBzhj4P0I/AAAAAAAAAdc/tEpZ3SGW5CI/0204-OKHAM-IRAN-EGYPT-Khamenei_full_600-8x6.jpg?imgmax=800
Mari bandingkan dengan tata cara sholat ied yang benar sesuai tuntunan sang Imam, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berikut,
Pertama :
Jumlah raka'at shalat Ied ada dua berdasaran riwayat Umar radhiyallahu 'anhu.
صَلاَةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ، وَصَلاَةُ الأَضْحَى رَكْعَتَانِ، وَصَلاَةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ، تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرِ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

"Artinya : Shalat safar itu ada dua raka'at, shalat Idul Adha dua raka'at dan shalat Idul Fithri dua raka'at. dikerjakan dengan sempurna tanpa qashar berdasarkan sabda Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam" [Dikeluarkan oleh Ahmad 1/370, An-Nasa'i 3/183, At-Thahawi dalam Syarhu Ma'anil Al Atsar 1/421 dan Al-Baihaqi 3/200 dan sanadnya Shahih]
Kedua :
Rakaat pertama, seperti halnya semua shalat, dimulai dengan takbiratul ihram, selanjutnya bertakbir sebanyak tujuh kali. Sedangkan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima kali, tidak termasuk takbir intiqal (takbir perpindahan dari satu gerakan ke gerakan lain,-pent)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata :
أَنَّ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى : فِي الأُولَى سَبْعً تَكْبِيرَانِ، وَفِي الثَانِيَةِ خَمْسًاسِوَى تَكْبِيْرَتَيْ الرُّكُوْعِ

"Artinya : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat Idul Fithri dan Idul Adha, pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua lima kali, selain dua takbir ruku" [1]

Berkata Imam Al-Baghawi : "Ini merupakan perkataan mayoritas ahli ilmu dari kalangan sahabat dan orang setelah mereka, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir pada rakaat pertama shalat Ied sebanyak tujuh kali selain takbir pembukaan, dan pada rakaat kedua sebanyak lima kali selain takbir ketika berdiri sebelum membaca (Al-Fatihah). Diriwayatkan yang demikian dari Abu Bakar, Umar, Ali, dan selainnya" [Ia menukilkan nama-nama yang berpendapat demikian, sebagaimana dalam " Syarhus Sunnah 4/309. Lihat 'Majmu' Fatawa Syaikhul Islam' 24/220,221]
Ketiga :
Tidak ada yang shahih satu riwayatpun dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan mengucapkan takbir-takbir shalat Ied[2] Akan tetapi Ibnul Qayyim berkata : "Ibnu Umar -dengan semangat ittiba'nya kepada Rasul- mengangkat kedua tangannya ketika mengucapkan setiap takbir" [Zadul Ma'ad 1/441]
Aku katakan : Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Berkata Syaikh kami Al-Albani dalam "Tamamul Minnah" hal 348 : "Mengangkat tangan ketika bertakbir dalam shalat Ied diriwayatkan dari Umar dan putranya -Radhiyallahu anhuma-, tidaklah riwayat ini dapat dijadikan sebagai sunnah. Terlebih lagi riwayat Umar dan putranya di sini tidak shahih.
Adapun dari Umar, Al-Baihaqi meriwayatkannya dengan sanad yang dlaif (lemah). Sedangkan riwayat dari putranya, belum aku dapatkan sekarang"
Dalam 'Ahkmul Janaiz' hal 148, berkata Syaikh kami : "Siapa yang menganggap bahwasanya Ibnu Umar tidak mengerjakan hal itu kecuali dengan tauqif dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka silakan ia untuk mengangkat tangan ketika bertakbir".
Keempat :
Tidak shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam satu dzikir tertentu yang diucapkan di antara takbir-takbir Ied. Akan tetapi ada atsar dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu [3] tentang hal ini. Ibnu Mas'ud berkata :
بَيْنَ كُلِّ تَكْبِيْرَتَيْنِ حَمْدُ لِلّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَثَنَاءٌ عَلَى اللَّهِ
"Artinya : Di antara tiap dua takbir diucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah Azza wa Jalla"
Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah : "(Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) diam sejenak di antara dua takbir, namun tidak dihapal dari beliau dzikir tertentu yang dibaca di antara takbir-takbir tersebut".

Aku katakan : Apa yang telah aku katakan dalam masalah mengangkat kedua tangan bersama takbir, juga akan kukatakan dalam masalah ini.
Kelima :
Apabila telah sempurna takbir, mulai membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat Qaf pada salah satu rakaat dan pada rakaat lain membaca surat Al-Qamar[4] Terkadang dalam dua rakaat itu beliau membaca surat Al-A'la dan surat Al-Ghasyiyah[5]
Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah : "Telah shahih dari beliau bacaan surat-surat ini, dan tidak shahih dari belaiu selain itu"[6]
Keenam :
(Setelah melakukan hal di atas) selebihnya sama seperti shalat-shalat biasa, tidak berbeda sedikitpun. [7]

Ketujuh :
Siapa yang luput darinya (tidak mendapatkan) shalat Ied berjama'ah, maka hendaklah ia shalat dua raka'at.

Dalam hal ini berkata Imam Bukhari Rahimahullah dalam "Shahihnya" : "Bab : Apabila seseorang luput dari shalat Id hendaklah ia shalat dua raka'at" [Shahih Bukhari 1/134, 135]
Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari" 2/550 berkata setelah menyebutkan tarjumah ini (judul bab yang diberi oleh Imam Bukhari di atas).
Dalam tarjumah ini ada dua hukum :
1. Disyariatkan menyusul shalat Ied jika luput mengerjakan secara berjamaah, sama saja apakah dengan terpaksa atau pilihan.
2. Shalat Id yang luput dikerjakan diganti dengan shalat dua raka'at
Berkata Atha' : "Apabila seseorang kehilangan shalat Ied hendaknya ia shalat dua rakaat" [sama dengan di atas]
Al-Allamah Waliullah Ad-Dahlawi menyatakan : "Ini adalah madzhabnya Syafi'i, yaitu jika seseorang tidak mendapati shalat Ied bersama imam, maka hendaklah ia shalat dua rakat, sehingga ia mendapatkan keutamaan shalat Ied sekalipun luput darinya keutamaan shalat berjamaah dengan imam".
Adapun menurut madzhab Hanafi, tidak ada qadla[8] untuk shalat Ied. Kalau kehilangan shalat bersama imam, maka telah hilang sama sekali"[9]
Berkata Imam Malik dalam 'Al-Muwatha' [10] : "Setiap yang shalat dua hari raya sendiri, baik laki-lai maupun perempuan, maka aku berpendapat agar ia bertakbir pada rakaat pertama tujuh kali sebelum membaca (Al-Fatihah) dan lima kali pada raka'at kedua sebelum membaca (Al-Fatihah)"
Orang yang terlambat dari shalat Id, hendaklah ia melakukan shalat yang tata caranya seperti shalat Id. sebagaimana shalat-shalat lain [Al-Mughni 2/212]
Kedelapan :
Takbir (shalat Ied) hukumnya sunnah, tidak batal shalat dengan meninggalkannya secara sengaja atau karena lupa tanpa ada perselisihan [11] Namun orang yang meninggalkannya -tanpa diragukan lagi- berarti menyelisihi sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
[Disalin dari buku Ahkaamu Al'Iidaini Fii Al Sunnah Al Muthahharah, edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah, oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-halabi Al-Atsari hal. 23-24, terbitan Pustaka Al-Haura', penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein] http://almanhaj.or.id/content/1174/slash/0/tata-cara-shalat-ied/
_______
Footnote.
[1]. Riwayat Abu Daud 1150, Ibnu Majah 1280, Ahmad 6/70 dan Al-Baihaqi 3/287 dan sanadnya Shahih. Peringatan : Termasuk sunnah, takbir dilakukan sebelum membaca (Al-Fatihah). sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud 1152, Ibnu Majah 1278 dan Ahmad 2/180 dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, kakeknya berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat Id tujuh kali pada rakaat pertama kemudian beliau membaca syrat, lalu bertakbir dan ruku' , kemudian beliau sujud, lalu berdiri dan bertakbir lima kali, kemudian beliau membaca surat, takbir lalu ruku', kemudian sujud". Hadits ini hasan dengan pendukung-pendukungnya. Lihat Irwaul Ghalil 3/108-112. Yang menyelisihi ini tidaklah benar, sebagaimana diterangkan oleh Al-Alamah Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad 1/443,444
[2]. Lihat Irwaul Ghalil 3/112-114
[3]. Diriwayatkan Al-Baihaqi 3/291 dengan sanad yang jayyid (bagus)
[4]. Diriwayatkan oleh Muslim 891, An-Nasa'i 8413, At-Tirmidzi 534 Ibnu Majah 1282 dari Abi Waqid Al-Laitsi radhiyallahu 'ahu.
[5]. Diriwayatkan oleh Muslim 878, At-Tirmidzi 533 An-Nasa'i 3/184 Ibnu Majah 1281 dari Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'anhu.
[6]. Zadul Ma'ad 1/443, lihat Majalah Al-Azhar 7/193. Sebagian ahli ilmu telah berbicara tentang sisi hikmah dibacanya surat-usrat ini, lihat ucapan mereka dalam 'Syarhu Muslim" 6/182 dan Nailul Authar 3/297
[7]. Untuk mengetahui hal itu disertai dalil-dalilnya lihat tulisan ustadz kami Al-Albani dalam kitabnya 'Shifat Shalatun Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kitab ini dicetak berkali-kali. Dan lihat risalahku 'At-Tadzkirah fi shifat Wudhu wa Shalatin Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, risalah ringkas.
[8]. Tidak dinamakan ini qadla kecuali jika keluar dari waktu shala secara asal.
[9]. Syarhu Tarajum Abwabil Bukhari 80 dan lihat kitab Al-Majmu 5/27-29
[10].Nomor : 592 -dengan riwayat Abi Mush'ab.
[11]. Al-Mughni 2/244 oleh Ibnu Qudamah

(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)

Imam Syiah, Khomeini: Nabi Muhammad Saw Gagal

$
0
0
Ajaran Syiah melalui imam wali faqihnya, Khomeini, menuntun umatnya MENGHUJAT Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

"Setiap Nabi mestinya datang untuk menegakkan keadilan dan tujuannya adalah merealisasikan hal itu pada segenap alam. Akan tetapi dia gagal. Hingga pun penutup para Nabi yang datang untuk memperbaiki manusia. Menuntun dan merealisasikan keadilan. Dia juga tidak diberi taufiq. Dan yang akan berhasil melakukan semua itu dengan semua maknanya lalu menegakkan keadilan di segala penjuru alam adalah al-Mahdi al-Muntazhar."

Kitab Mukhtarat min Ahadits wa Khuthabat al-Imam al-Khumaini hal 42. 


Gambar di atas diambil dari akun FB LIDWA

 
(Ibnu Ahmad/lppimakassar.com)

Pasukan Keamanan Serang Masjid Sunni Pada Perayaan Idul Fitri di Sanandaj, Iran

$
0
0
https://hra-news.org/en/wp-content/uploads/2013/06/arrest.jpgPasukan keamanan Republik Syiah Iran menyerbu sebuah masjid Sunni pada hari Senin (28/7/14) selama Idul Fitri di Sanandaj, provinsi Kurdistan Iran. Lansir SunniPrisonersIran.com pada 30 Juli 2014.
Masjid, yang terletak di kota Kani Kozaleh di Sandandaj, digerebek oleh aparat keamanan sementara jamaah sedang melaksanakan shalat Idul Fitri.
Ada laporan bahwa pasukan keamanan juga dikerahkan di bagian lain kota untuk mencegah Muslim Sunni melaksanakan sholat Ied di beberapa masjid Sunni di Sanandaj.
Komunitas Muslim Sunni dari Sandandaj, bersama dengan sebagian besar kaum Muslimin di dunia merayakan Idul Fitri pada hari Senin 28 Juli 2014. Sedangkan pihak berwenang Syiah Iran, yang alih-alih menyatakan bahwa Idul Fitri pada Selasa, 29 Juli 2014, tampak berniat mencegah Sunni Sanandaj merayakan Idul Fitri pada Senin.
http://www.mojahedin.org/images/2014/2014614111910337384111_Sanandaj-Prison-.jpg
Human Rights Watch (HRW) merilis pernyataan tahun lalu mendesak Iran untuk mengangkat pembatasan ibadah Sunni, setelah pasukan keamanan Iran mencegah Muslim Sunni dari melaksanakan shalat Idul Adha di beberapa bagian Teheran di Oktober 2013.
Situs berita 'The Guardian' juga melaporkan bahwa muslim Sunni dilarang memegang sholat Ied di Teheran pada akhir Ramadhan tahun 2011 , dengan pasukan keamanan mereka mencegah jamaah Sunni memasuki gedung yang telah mereka sewa untuk melakukan shalat.
Artikel dari 'The Guardian' menyatakan bahwa "dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Iran telah menolak izin untuk membangun masjid Sunni di Teheran.Saat ini tidak ada masjid Sunni di ibukota, padahal ada beberapa gereja dan sinagog untuk populasi Kristen dan Yahudi yang jauh lebih kecil."

(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)

Ayatullah Syiah Iran Memberkati Peribadatan Yahudi

$
0
0
Terlihat jelas seorang ulama Syiah Iran sedang berada dalam rumah ibadah kaum Yahudi (Sinagog) memberkati peribadatan mereka. Apalagi jika bukan karena mereka sama-sama bersaudara dan saling mengasihi.

Tidak heran, karena pendiri ajaran Syiah sendiri berasal dari Yahudi, Abdullah bin Saba' al-Yahudi. Pura-pura masuk Islam dan menyebarkan faham washi, bahwa setiap Nabi memiliki seorang yang diberi wasiat dan yang dimaksudnya adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.


Benarkah Imam Syafi'i Mencintai Syiah?

$
0
0
http://syiartauhid.info/wp-content/uploads/2013/03/al-imam-as-syafii.jpgSEBUAH tulisan aktivis liberal muncul dalam salah satu situs Ormas Syiah, IJABI belum lama ini. Dalam artikelnya ia menulis Imam Syafi’i sangat mencintai Syiah.
“Imam Syafi’i sangat mencintai Syiah (syadid al-tasyayyu’). Salah satu kecintaan Imam Syafi’i kepada Syiah ditunjukkan ketika fatwanya bertentangan dengan fatwa Imam Ali, maka Imam Syafi’i langsung mengubah fatwanya, dan memilih untuk mengikuti fatwa Imam Ali”, demikian klaimnya.
Benarkah demikian?
Tulisan tersebut menukil pendapat sejarawan Ibnu Nadim al-Warraq dalam kitabnya “al-Fihrst”. Kesimpulan tentang tasyayyu’-nya Imam Syafi’i tersebut ternyata hanya berdasarkan dari satu sumber, yakni Ibnu Nadim. Itu pun tidak langsung merujuk kepada kitab Imam Syafi’i atau muridnya. Karena itu, kesimpulan tersebut masih ‘belum matang’ dan perlu penelusuran keutuhan pemikiran Imam Syafi’i.
Penelitian yang valid adalah membaca keseluruan pemikiran-pemikiran Imam Syafi’i. Setelah itu baru menyusun kesimpulan. Jika hanya sepotong yang diungkap, maka pemahaman kita pun menjadi tidak utuh.
Menurut sejumlah informasi, tidak seluruh kabar dari Ibnu Nadim al-Warraq bisa dipercaya (tsiqah). Ada kecenderungan tulisan-tulisan Ibnu Nadim al-Warraq condong kepada Syiah.
Seorang ulama Syiah Abbas al-Qummi mengatakan Ibnu Nadim adalah seorang Syiah, dengan menyematkan nama Ibnu Nadim dengan gelar “al-Syi’i al-Imamiy” ketika menceritakan biografinya (baca Abbas al-Qummi,al-Kunya wa al-Alqab, hal. 405).
Para ulama Ahlus Sunnah juga mengenalnya sebagai orang Syiah. Ibnu Hajar mengutip informasi dari Imam al-Dzahabi mengatakan, “Dia (Ibnu Nadim al-Warraq) adalah seorang sastrawan, beraliran Syiah dan Mu’tazilah” (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Lisan al-Mizan jilid 6, hal. 559).
Imam Ibnu Hajar menambahkan bahwa setelah ia menelah karya-karya Ibnu Nadim, ia berkesimpulan Ibnu Nadim adalah seorang Rafidhah. Ibnu Nadim, tambah Ibnu Hajar, menyebut orang yang bukan Syiah sebagai ‘orang awam’.
Dengan informasi itu, Ibnu Nadim bukan sekedar tasayyu’ tetapi sudah Rafidhi. Karena itu, kesimpulan Ibnu Hajar, bahwa khabar Ibnu Nadim ghairu mautsuq (tidak dipercaya). Dalam sebagaian karyanya terdapat kebohongan (tentang status perawi beraliran Syiah dapat dibaca di Lisanul Mizan jilid I).
Dari sini, informasi Ibnu Nadim tetang tasayyu’¬-nya Imam Syafi’i perlu diberi catatan. Sebab, jika dikontraskan dengan pemikiran-pemikiran imam Syafii lainnya terdapat kontradiksi. Baik dari kitab manaqib Imam Syafii maupun informasi para murid dan ulama bermadzhab Syafiiyah menyaatakan bahwa Rafidah bagi Imam Syafii sudah final ditolak dan sesat.
Imam al-Syafi’i tidak sekedar mengeluarkan fatwa kewaspadaan, namun juga memutuskan larangan shalat di belakang Syiah Rafidhah.
Ideologi taqiyah, merupakan salah satu yang hal yang paling diwaspadai. Beliau mengatakan: “Saya tidak pernah melihat seorangpun dari para pengikut hawa nafsu yang paling banyak berdusta dalam dakwaannya dan yang paling banyak bersaksi palsu dari pada Syiah Rafidhah” (Imam al-Baihaqi, Manaqib al-Syafi’i I/hal.468).
Kelompok ini, menurut Imam al-Syafi’i harus dijauhi, termasuk dalam shalat. “Janganlah shalat di belakang orang Syiah Rafidhah, Qadariyah dan Murji’ah” (Imam al-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala’ 10/31).
Fatwa Imam Syafi’i tersebut diikuti oleh para pengikut madzhabnya. Imam Nawawi al-Dimasyqi, penulis Syarh ala Shahih Muslim mengatakan: “Aliran Syiah terlalu lemah dan logikanya terlalu rusak untuk sekedar disanggah atau didebat secara ilmiah” (Imam Nawawi al-Dimasyqi, Syarh ala Shahih Muslim jilid 8, hal. 145).
Imam Bukhari yang mengikuti madzhab Syafi’i, tentu tidak jauh fatwanya dengan imam Syafi’i. Beliau menilai Rafidhah masuk dalam ‘ring kekufuran’. Sehingga dikeluarkan larangan shalat di belakang mereka, menikahi mereka, mengantar jenazah dan mengucapkan salam kepada mereka.
Beliau mengatakan: “Saya tidak akan shalat di belakangan orang Jahmiyah dan Rafidhah, sama seperti saya tidak shalat di belakang Yahudi dan Nasrani. Tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka, menikah dengan mereka, menjenguk mereka, mengantar jenazahnya dan tidak memakan sembelihannya” (Imam al-Bukhari, Af’al al-Ibad, I/hal.148).
Al-Buwaitiy (murid Imam Syafi’i) bertanya kepada Imam Syafi’i, “Bolehkah aku shalat di belakang orang Syiah?” Imam Syafi’i berkata, “Jangan shalat di belakang orang Syi’ah, orang Qadariyyah, dan orang Murji’ah” Lalu al-Buwaitiy bertanya tentang sifat-sifat mereka, Lalu Imam Syafi’i menyifatkan, “Siapasaja yang mengatakan Abu Bakar dan Umar bukan imam, maka dia Syi’ah”. (Siyar A’lam al-Nubala 10/31).
Imam al-Ghazali, filsuf, teolog, faqih, dan ulama sufi bermadzhab Syafi’i menceritakan dalam kitabnya: “Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar r.a, maka berarti dia telah menentang dan merusak ijma’ kaum Muslimin.
Padahal tentang diri mereka (para Sahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan surga kepada mereka dan pujian bagi mereka serta pengukuhan atas kebenaran kehidupan agama mereka, dan keteguhan aqidah mereka serta kelebihan mereka dari manusia-manusia lain”(Imam al-Ghazali,Fadhaih al-Batiniyah, hal. 149).
Para ulama dan pengikut madzhab Syafi’i tidak ada yang menginformasikan bahwa Imam Syafi’i seorang yang mencintai Syiah. Tuduhan yang dialamatkan kepadanya adalah vonis yang batil tidak memiliki sandaran sanad dan matan-nya.
Salah satu alasan klaim Syiah adalah ucapan Imam Syafii yang berbunyi: “Jika Rafidhah itu adalah cinta keluarga Nabi, maka saksikanlah bahwa aku ‘Rafidhi’. Ucapan Imam Syafi’i ini sebetulnya ada kelanjutannya. Di bait berikutnya, beliau mengatakan, “Jika Nawasib itu adalah mencintai Sahabat, maka saksikanlah bahwa aku adalah ‘Nasibi”. Sedangkan nawasib adalah julukan yang diberikan oleh orang Syiah terhadap kelompok non-Syiah. Nawasib menurut Syiah pembenci Ahlul Bait.
Imam Syafii adalah seorang Imam Ahlus Sunnah pecinta Ahlul Bait, sekaligus pecinta Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam.
Kalimat “Jika Rafidhah itu adalah cinta keluarga Nabi, maka saksikanlah bahwa aku ‘Rafidhi’” ditujukan kepada kaum Khawarij yang membenci Saidina Ali dan Ahlul Bait. Ketika diketahui imam Syafi’I mencintai Ahlul Bait, kaum Khawarij menuduhnya beliau Syiah.
Sedangkan kalimat “Jika Nawasib itu adalah mencintai Sahabat, maka saksikanlah bahwa aku adalah ‘Nasibi” ditujukan kepada kelompok Syiah yang membenci Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Saat kaum Syiah mencaci maki Sahabat, Imam Syafii menjawabnya dengan syair tersebut, sebagai bukti bahwa ia pecinta Sahabat.
Maka, dapat disimpulkan bahwa ucapan itu merupakan kalimat retorika Imam Syafi’i. semua tahu bahwa Imam Syafii adalah seorang penyair, ahli balaghah. Banyak nasihat-nasihatnya berupa kalimat metaforis-retoris. Beliau adalah Imam Ahlus Sunnah pecinta Ahlul Bait dan Sahabat Nabi. Beliau bukan Syiah, juga bukan Khawarij.*

Oleh: Ust. Kholili Hasib, Peneliti InPAS Surabaya
Viewing all 311 articles
Browse latest View live